Pernahkah kamu tau kenapa kamu jadi Anti MLM? Kebanyakan orang pasti bingung untuk menjawab pertanyaan itu. Hmmm coba aku jawab ya, pasti karna kesulitan cari downline. Lalu kenapa kok bisa kesulitan cari downline, padahal kan upline kamu selalu bilang bakalan bantuin kamu nyari downline? Dan jawabannya pasti “omong kosong”. Sementara para upline bilang kalo mereka bener² mau bantuin downline-nya. Si downline cukup ngajak orang untuk ketemuan sama upline, dan kemudian upline lah yang berbicara panjang lebar menjelaskan bisnis MLM yang mereka geluti.
Aku sendiri, cukup punya alasan untuk ga’ mudah tertarik dengan bisnis MLM.
- Harga produknya mahal, bahkan jauh lebih mahal dengan produk yang sama yang dijual di luaran. Dengan begitu, aku berpikir, apakah ada orang yang mau aku ajak gabung? Dari pengalaman pribadi, pernah ada temen yang ngajakin gabung di sebuah MLM. Syaratnya belanja sekali seumur hidup. Harga produknya 6x lipat lebih mahal dari harga di warung sebelah rumahku. Dari sini aku mulai ga’ tertarik dengan bisnis MLM.
- Dari produknya aja bukan merupakan kebutuhanku, kalo aku beli mau buat apaan? Ada temen yang lain ngajak aku gabung di bisnis MLM dengan produk obat²an. Aku pilkir lumayan, sekalian bisnis, aku juga bisa menjaga kesehatan. Tapi kalo aku ga’ bisa dapet downline ato ga’ bisa jual produknya, ya sama aja bo’ong. Sehatnya sih dapet tapi niatnya kan nyari tambahan, kalo beli terus dan cuma digunain sendiri ya mending buat beli beras, pikirku. Ternyata MLM masih sama aja, cuma menguntungkan upline dan perusahaan, tandasku.
- Beberapa diantara bisnis MLM yang ada adalah penipuan. Aku juga pernah ditawarin bisnis MLM yang ga’ menjual produk dan harganya terjangkau. Katanya sih jual sistem, dan harganya terjangkau. Cuma 100 ribu dan masih dengan iming² penghasilan lumayan, juga ada garansinya uang kembali jika dalam 12 bulan ga’ dapet downline / prospek sama sekali. Anti patiku sama MLM menghilang dan aku bergabung. Hampir satu tahun aku belom juga dapet downline, tiba² 1 orang masuk di bawahku tapi tak kunjung aktivasi, artinya kesempatan untuk mendapat garansi hilang dan sudah pasti aku ga’ akan dapet apa². 1,5 tahun kemudian bisnis tersebut menghilang. Arggggghhhh anti patiku tambah memuncak setelah kena penipuan ini.
Mulai saat itu tiap ada yang nawarin bisnis MLM, aku pelajari dulu. Tapi jika ternyata mengandung 3 unsur di atas, langsung aku cut dan memutuskan untuk ga’ ikutan bergabung di dalamnya. Sampai pada akhirnya aku menemukan bisnis MLM (BonusPulsa) dengan kriteria sebagai berikut :
- Harga produknya murah, mungkin sedikit lebih mahal tapi masih dalam taraf kewajaran.
- Produknya (pulsa) dibutuhkan banyak orang. Jadi kalo ga’ bisa nyari downline, aku tetep bisa dapet keuntungan dari penjualan kembali produk tersebut.
- Proses transaksi 24 jam yang cepet dan bisa menggunakan YM ataupun HP. Cocok banget untuk aku yang bekerja di warung internet.
- Dan yang masih tetep dipertahankan sebuah bisnis MLM adalah bonus nya.
- Udah gitu perusahaannya punya legalitas, seperti NPWP.
- Bisnis ini juga udah berdiri beberapa taon yang lalu.
- Perusahaannya juga seneng beramal. Duit yang digunakan beramal adalah duit dari pendaftaran dan keuntungan penjualan produk. Otomatis para membernya secara ga’ langsung udah ikutan beramal kan? Dengan beramal tersebut diharapkan juga akan membuat bisnis ini lebih sukses.
Hmm ternyata ga’ selamanya bisnis MLM itu buruk. Masih ada juga yang baik, murah, dan mudah. Buat orang² yang anti pati sama MLM, cobalah mulai saat ini untuk bisa menerima bisnis MLM. Tentunya dengan sangat ber-hati² dalam memilih. Jangan sampe ketipu kaya’ aku yach. Kalo aku sich nyaranin untuk ikutan bergabung di BonusPulsa. 7 alasannya udah aku tulis di atas. Apakah itu masih ga’ bisa ngurangin rasa anti pati kamu sama bisnis MLM?
1 komentar :
Its better to stop wasting time in MLM and start some legitimate online jobs, such as, captcha jobs. If you do captcha jobs online, you can daily earn b/w 1 to 5 US$ easily, now the work has even become easier since we have software for captcha entries.
Posting Komentar