Ibadah Qurban Dari Sudut Pandangku Sebagai Muslim Indonesia

Kata qurban yang kita pahami berasal dari bahasa Arab, artinya mendekatkan diri. Sedangkan Ibadah qurban maksudnya adalah menyembelih binatang ternak sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah. Arti ini dikenal dalam istilah Islam sebagai udhiyah. Udhiyah secara bahasa mengandung dua pengertian, yaitu kambing yang disembelih waktu Dhuha dan seterusnya, dan kambing yang disembelih di hari ‘Idul Adha. Adapun makna secara istilah, yaitu binatang ternak yang disembelih di hari-hari Nahr dengan niat mendekatkan diri (taqarruban) kepada Allah dengan syarat-syarat tertentu (Syarh Minhaj).

Menurut Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah, Allah memerintahkan hamba-hambaNya untuk menyatukan dua ibadah agung ini, yaitu shalat dan menyembelih kurban, sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

"Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan sembelihlah hewan kurban” (QS. Al-Kautsar: 2)

Ibadah qurban menurut jumhur ulama hukumnya adalah sunnah muaqqadah sedang menurut mazhab Abu Hanifah hukumnya adalah wajib. Wajib terutama untuk umat muslim yang bertaqwa. Kenapa? Karna hanya ibadah qurban yang dilakukan oleh umat muslim yang bertaqwa yang akan diterima oleh Allah. Seperti yang disebutkan dalam Al Qur'an. 

“Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): “Aku pasti membunuhmu!” Berkata Habil: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertaqwa” (QS Al-Maaidah 27)

Selain untuk memperkuat habluminallah, ibadah qurban juga akan mempererat habluminannas. Sudah pasti qurban yang disembelih akan dibagikan kepada tetangga kita, terutama yang tidak mampu. Siapa pun yang berqurban bukan hanya menerima pahala yang berlimpah dari Allah, tetapi juga menerima kasih sayang dari sesama manusia. Juga akan tercipta hubungan silaturrahmi yang lebih erat lagi. 

“Sepertiga untuk memberi makan keluarganya, sepertiga untuk para tetangga yang fakir miskin dan sepertiga untuk disedekahkan kepada yang meminta-minta” (HR Abu Musa Al-Asfahani).

Semoga Idhul Adha tahun ini, kita semua dimasukkan ke dalam golongan umat Muslim yang bertaqwa dan diterima qurbannya. Dan kita juga selalu bisa menjadi orang yang menemukan hikmah berbagi dalam Idul Adha, agar  habluminannas semakin kuat dan indah.



Loading...

1 komentar :

Peni Susan mengatakan... Balas Komentar

sungguh ibadah qurban merupakan bukti cinta dan taat dari Nabi Ibrahim kepada Allah.dan jg sbg ujian...kesabaran dan kerelaan...beliau Nabi lulus akan ujian itu...mari kita teladani..
support from :
http://penibisnis.blogspot.com

Posting Komentar



 
Powered by Blogger