Pilih Mana, Jokowi atau Prabowo?

Pertanyaan itu semakin menggema saja di telinga dan menginclong di mata. Pendukung Jokowi men-jelek²an Prabowo dan sebaliknya pendukung Prabowo men-jelek²an Jokowi. Sehingga yang mencuat ke permukaan adalah kejelekan keduanya. Mungkin itulah politik, kalo gak nyubit gak asik, kata Bang Iwan Fals. Lalu muncul pertanyaan di benakku (mungkin di benak banyak orang juga) yang gak pernah ngikutin kiprah kedua capres dari mereka lahir sampe sekarang, kalo keduanya punya kejelekan (yang mungkin hanya fitnah) yang begitu banyak trus aku harus pilih yang mana? Lha wong keduanya sama² punya kejelekan yang berjibun gitu. Sempat terbesit di otakku, kenapa gak orang yang men-jelek²an itu aja yang jadi capres, pasti mereka jauh lebih baik karna udah berani men-jelek²an orang laen.
Dunia politik penuh dengan intrik. Kilik sana kilik sini, itu sudah wajar. Seperti orang adu jangkrik, kalo gak ngilik gak asik... Iwan Fals - Asik Gak Asik
Yah mungkin emang seperti itu ya dunia politik. Dari penggalan lirik lagunya Bang Iwan di atas, kadang timbul pertanyaan, trus siapa yang jadi jangkriknya? Sapa lagi kalo bukan.... hasudahlah. Kadang juga terbesit kenapa cara menjatuhkan lawan gak pake cara mempublish tentang kebaikan² dari masing² capres? Bukankah itu lebih baik. Jadi untuk rakyat seperti aku ini lebih mudah menentukan pilihan, yang paling banyak dan berguna kebaikannya itulah yang pantas dipilih. Tul gak?


Gimana dorongan untuk menjadi golput gak semakin membesar kalo yang diterima oleh rakyat (yang bakal jadi pemilih) adalah iklan keburukan, keburukan, dan keburukan dari masing² capres? Ditambah lagi oleh sakit hati rakyat terhadap para pemimpin sebelumnya.

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ سَمُرَةَ لَا تَسْأَلْ الْإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُوتِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا وَإِنْ أُوتِيتَهَا مِنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا وَإِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِينٍ فَرَأَيْتَ غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَكَفِّرْ عَنْ يَمِينِكَ وَأْتِ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ

Artinya : Dari Abdurrahman ibn Smurah ra. Ia berkata : Rasulullah bersabda :”Wahai Abdurrahman Ibn sammurah, janganlah kamu meminta jabatan. Apabila kamu diberi dan tidak memintanya, kamu akan mendapat pertolongan Allah dalam melaksanakannya. Dan jika kau diberi jabatan karena memintanya, jabatan itu diserahkan sepenuhnya. Apabila kamu bersumpah terhadap satu perbuatan, kemudian kamu melihat ada perbuatan yang lebih baik, maka kerjakanlah perbuatan yang lebih baik itu.“
Kalo berkaca dari Hadist di atas, sepertinya sangat sulit diterapkan di jaman sekarang. Bukannya gak mungkin. Mungkin sih mungkin, hanya saja terlalu kecil harapannya untuk kemungkinan tersebut menjadi mungkin yang se-benar²-nya, halah.

Karna kita harus selalu berpikir positif jadi gak salah kan kalo aku sendiri berpikir bahwa iklan keburukan itu adalah motivasi untuk para rakyat Indonesia (terutama aku) untuk belajar, belajar, dan belajar mencari kebaikan² dari masing² capres untuk menutup iklan keburukan mereka. Dan yang gak kalah positif, (sombong dikit gak papa ya) adalah pemikiran gimana kalo mereka bergabung aja? Pasti semua rakyat bisa bersatu juga, karna pemimpinnya udah kasih contoh untuk bersatu. Dan iklan yang tampil adalah tentang kebaikan dari keduanya. Seperti rumus dalam pelajaran matematika, minus jika dikalikan dengan minus pasti akan menghasilkan positif.

Terakhir aku hanya bisa berharap agar semua proses berjalan dengan damai. Yang kalah berlapang dada dan yang menang tidak kecewa di kemudian hari. Tetap lah satu karna kita semua INDONESIA.



Loading...

0 komentar :

Posting Komentar



 
Powered by Blogger